Jakarta-. Atas konsistensi memperjuangkan demokrasi dan toleransi beragama, First Freedom Center menganugerahkan KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur First Freedom Award 2010. Ini merupakan penghargaan tahunan bergengsi bagi mereka yang dinilai gigih dalam memperjuangkan kebebasan berpikir, HAM bagi seluruh keyakinan, tradisi dan agama. Penghargaan itu biasanya dibagi untuk tiga kategori: Virginia, nasional, dan internasional.
First Freedom Center merupakan lembaga yang berusaha memperjuangkan kesepahaman dan penghormatan kepada kebebasan beragama melalui pendidikan dan sejumlah program lainnya. Lembaga ini didirikan pada 1984 saat akan merayakan peringatan dua abad dari Statuta Virginia untuk Kebebasan Beragama, yang kemudian tahun 1786 oleh Majelis Umum Virginia.
Sejak masa kediktatoran Soeharto, sebagai tokoh yang memiliki banyak pengikut lintas profesi dan kelompok, Gus Dur amat gigih memperjuangkan toleransi dan pluralisme. Sikap itu juga ditunjukkan mantan pemimpin ormas keagamaan terbesar itu hingga ajal menjemputnya. Pada tahun 2004, setelah masa kepresidenannya, Gus Dur mendirikan The Wahid Institute, sebuah pusat penelitian yang mempromosikan toleransi dan pengertian di dunia melalui pertukaran dan penyebaran pemikiran Islam progresif. "Gus Dur terus mendukung pemerintah sekuler untuk Indonesia, membela agama minoritas, dan kampanye melawan ekstremisme agama di seluruh dunia," seperti dikutip firstfreedom.org.
Di tahun-tahun sebelumnya, sejumlah tokoh yang telah menerima penghargaan ini antara lain Madeleine K. Albright (mantan U.S. Secretary of State), Dr. Garry Wills (pemenang Pulitzer Prize); Tony Blair (Perdana Menteri Inggris), dan M. Farooq Kathwari (Pimpinan dan CEO Ethan Allen dan pendiri Kashmir Study Group). Tahun 2006 Václav Havel mantan Presiden Cekoslovakia juga menerima penghargaan yang lazimnya digelar setiap Januari itu.
Pada tahun ini, selain Gus Dur dua tokoh lain yang menerima penghargaan adalah Felice Gaer untuk level nasional dan Profesor Melissa Rogers untuk level Virginia. Felice Gaer Direktur the Jacob Blaustein Institute untuk pengembangan HAM Komite Yahudi Amerika sejak 1993, dan salah seorang anggota terkemuka dari USCIRF (U.S. Commission on International Religious Freedom) sejak 2001. Adapun Melissa Rogers, Direktur the Divinity School's Center for Religion and Public Affairs sejak 2003. Pada 2009, Presiden Obama menunjuknya sebagai Advisory Council on Faith-Based and Neighborhood Partnerships, kelompok yang terdiri dari 25 pemimpin dan ahli di bidang agama. Penulis Religious Freedom and the Supreme Court ini pernah memberi kesaksian di depan Kongres terkait isu kebebasan beragama.
Sedianya penghargaan ini akan digelar pada 14 Januari mendatang di Hotel Richmond Marriott, Virginia, Amerika Serikat. Sayanganya, sebelum acara itu Gus Dur lebih dulu meninggal akibat komplikasi penyakit pada 30 Desember 2009 di RSCM Jakarta pukul 18.45 WIB
salut saya ama gusdur.............selamat jalan gus.
sumber :http://www.gusdur.net