Rasa sesak menyelimuti kalbu
menekan sukma lara
membawa kenistaan
membujurkan harapan kosong
Gubahanku bercengkrama
menelitik api yang tajam
menyuluhkan semangat membara
hingga terbujur kaku
Aku yang senantiasa meneguk
Secangkir kepahitan dan kegetiran jiwa
jiwa jiwa terbenam
Akan keegoisan hati